sej kebud indonesia

REFERENSI MATA KULIAH PAK MACHMOED

  • Wajib

Abdul Khoyim,1981. Masjid dalam karya Arsitektur Nasional Indonesia. Bandung: Angkasa.

Alfian (ed.), 1985. Persepsi Masyarakat tentang Kebudayaan. Jakarta: Gramedia.

Ayatrohaedi (ed.), 1986. Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta:Pusaka Jaya.

AK Mihardja, 1985. Polemik Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka.

Kuntjaraningrat, 1982. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Sartono Kartodirdjo (ed.), 1976.Sejarah Nasional Indonesia. Jilid 1 – 3.

Jakarta:Depdikbud.

Soekmono, 1987. Pengantar sejarah Kebudayaan Indnesia, Jilid 1 – 3. Yogyakarta:Kanisius.

Pendukung

——————-, 1986. Pengantar lmu antropologi. Jakarta: Aksara

Baru.

Mangunwijaya, 1983. Teknologi dan dampak Kebudayaan jilid 1. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia.

——————, 1985. Teknologi dan Dampak Kebudayaan Jilid 2.

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Saripin et. al., 1976. Sejarah Kesenian Indonesia. Jakarta: Pradnya

Paramita.

Soedarsono et. al. (eds.), 1985. Pengaruh India, Islam, dan Barat dalam

Proses Pembentukan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Javanologi.

Teeuw, A., 1952. Pokok dan Tokoh dalam Kesusasteraan Indonesia. Djakarta:Penerbit Djambatan.

Yulianto Sumalo, 1993. Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

KULIAH KE 3

Local genius
(Kepribadian budaya)

  • Konsep ini dikemukakan oleh arkeolog Amerika Quarith Well (1953): unsur unsur tradisional mampu bertahan dan dapat mengakomodasi unsur unsur budaya yang lebih tinggi ke dalam kebudayaan asli.

WILAYAH BUDAYA

 

  • 1. budaya aceh

  • 2. budaya gayo, alas, batak, nias, dan batu

  • 3. minangkabau, mentawai

  • 4. sumatra selatan, enggano

  • 5. melayu

  • 6. bangka dan belitung

  • 7. kalimantan

  • 8. minahasa, sangihe dan talaud

  • 9. gorontalo

  • 10. toraja

  • 11. sulawesi selatan

  • 12. ternate

  • 13. ambon dan kep. Barat daya

  • 14. irian barat

  • 15. timor

  • 16. bali dan lombok

  • 17. jawa tengah dan jawa timur

  • 18. surakarta dan yogyakarta

  • 19. jawa barat

Sejarah Kebudayaan

Aktivitas manusia pada masa lampau meninggalkan jejak (vestigum):

  • 1. Jejak material

  • 2. Jejak immaterial perubahan masyarakat

dan kebudayaan.

  • Ilmu sejarah à sejarah konvensional (peristiwa dan tokoh besar) à pendekatan multidimensional à cabang (spesialisasi) ilmu sejarah: sejarah ekonomi, sejarah wanita, sejarah pedesaan, sejarah kebudayaan, dll.

Sejarah kebudayaan

spesialisasi dari ilmu sejarah yang secara khusus mempelajari perkembangan kebudayaan dari waktu ke waktu (sejarah semua aspek kebudayaan dan kehidupan manusia)

Dinamika Kebudayaan

  • Pertemuan saling siiang unsur unsur dalam kebudayaan à proses peminjaman selektif   > perubahan kebudayaan   > gejala adanya dinamika kebudayaan.

Faktor

a. Internal à 1. Discovery

2. Invention

3. inovasi

 

b. Eksternal à 1. Difusi

2. akulturasi

3. enkulturasi

4. asimilasi

  • Discovery: perubahan kebudayaan karena adanya hasil penemuan secara kebetulan

  • Invention: penemuan yang sudah dirancang sebelumnya kemudian diterima, diakui Dan diterapkan dalam masyarakatnya

  • Inovasi: pembentukan unsur kebudayaan baru berdasarkan unsur kebudayaan lama Yang sudah ada

  • Difusi: transfer unsur kebudayaan kebudayaan dari masyarakat tertentu ke dalam Kelompok masyarakat

  • Akulturasi: kontak budaya yang sifatnya paksaan 4 percampuran unsur kebudayaan Yang saling bertemu. Masing masing unsur bisa sangat dominan atau Sebaliknya

  • Enkulturasi: proses seseorang atau kelompok orang menyesuaikan dengan Kebudayaan setempat

  • Asimilasi: percampuran unsur unsur kebudayaan kemudian melahirkan kebudayaan baru

KULIAH KE 4

PERKEMBANGAN SOSIO KULTURAL
MASYARAKAT PROTO SEJARAH

  1. EVOLUSI SOCIAL FORMATION TEKNOLOGI

  1. EVOLUSI MANUSIA

  1. 5 juta tahun sm

  • Australopithecus (kera dari selatan), tinggi 125 150 cm., vol. otak 750 cc, berjalan dengan dua kaki belum tegak, Klasifikasi: africanus, robustus, boisai, habilis, afarensis. Persebaran Afrika selatan dan afrika tengah.

  1. 2,5 juta tahuan sm

  • Pithecanthropus (manusia kera), tinggi 160 180 cm, vol otak 750 1 00cc, jenis  Erectus (500 ribu tahun sm), Soloensis (300 ribu tahun sm). Persebaran: Cina, Jerma, Kenya, Tanzania, AIjazair, Prancis, Hongaria, Indonesia.

  1. 250 ribu th sm

  • Homo Neanderthalensis, tinggi 130 210, vol otak 1 000cc, persebaran: Asia Barat, Eropa, dan Afrika Utara.

  1. 40 ribu tahun sm

  • Homo Sapiens (manusia bijak), tinggi 175 180 cm, vol otak > 1 000cc, persebaran: Asia Tenggara, Cina selatan, dan Australia. 4 ras: mongoloid, kaukasoid, negroid, khosanoid, dan australomelanesoid. Mongoloid dan australomelanesoid yang mendiami Indonesia.

  1. SOCIAL FORMATION

  1. BERBURU DAN MERAMU TINGKAT AWAL

– Pithecanthropus erectus

  berkelompok 20   50 orang

  tinggal sementara di gua gua: dekat dengan

makanan, sumber air, tempat mangkal binatang

  laki laki tugas berburu

  perempuan meramu makanan dan merawat anak

  ikatan kelompok à keberlangsungan kegiatan

bersama

  populasinya terbatas

  1. BERBURU MERAMU TINGKAT LANJUT

  • Homo Sapiens

  • tinggal menetap di gua gua

  • setingkat tribes

  • sistem perladangan (slash and burn)

  • populasi tersebar

  1. BERCOCOK TANAM MENETAP

  • – Australomelanesiod dan Mongoloid

  •   memanfaatkan lahan terbuka untuk tempat tinggal

  •   titik penting perkembangan kebudayaan manusia

  •   domestikasi

  •   sistern pertanian basah

  •   organisasi masyarakat luas

  •   chiefdoms

  •   penguburan mayat: primer dan sekunder

  •   bentuk rumah: kecil, denah melingkar, atap daun

persegi panjang dengan tiang penyangga

  •   komunikasi: melayu polenesia (dari rumpun bahasa

Austronesia)

  •   kontak kontak dagang: barter

  1. PERUNDAGIAN (TERAMPIL DLM PEKERJAAN)

  • Australornelaneoid dan Mongoloid

  • masyarakat kompleks

  • stratifikasi atas dasar pekerjaan

  • pembagian kerja pengairan

  • muncul golongan “ulama” sebagai broker

dengan dunia supranatural

  • desa desa pertanian (clustered dan fragmented)

  • perpindahan penduduk

  1. TEKNOLOGI

  1. pithecanthropus mojokertensis

  • teknologi paleolitik

batu inti (serpih): bentuk sederhana, kerucut pukul (bulbus) menonjol dan dataran pemukul lebar dan rata.

  • Bahan kasar tanpat penyiapan bentuk terlebih dulu

  • fungsi: mengorek tanah dan berburu hewan

  1. BATU INTI (SERPIH) –gambar ga bisa di print…ga keliatan bo’….OK-

  2. P. Erectus (melanjutkan tradisi teknologi paleolitik)

  • Teknologi kapak perimbas (chopper):

    1. serut genggam (scraper)

    2. kapak penetak (chopping tool)

    3. pahat genggam (hand axe)

    4. proto kapak genggam (proto hand axe)

  • Teknik pemangkasan sederhana dengan cara

perbenturan batu atau pecahan batu

  1. KAPAK PERIMBAS

 

  1. P. Soloensis

  • bahan dari tanduk atau tulang hewan

  • bentuk: sudip, mata tombak,

pemukul/cangkul

  • fungsi: belati, pengorek tanah, pencukil

  1. CANGKUL/PEMUKUL –ga bisa diliat lagi.. so kw liat di komp aja yach…muach-

  2. SUDIP – alah mbak…. Yang ini juga ga bisa diliat je…coba lagi yach-

  3. Australomelanesoid dan Mongoloid

    1. Kapak lonjong (tekno morfologis)

      1. bentuk:

– lonjong dengan pangkal agak

runcing dan melebar.

– bagian tajamannya diasah dua arah

– bentuk tajaman simetris

  1. fungsi: benda wasiat dan pengolah

tanah

beberapa versi masih digunakan di Irian

KAPAK LONJONG –walah,sampeyan itu mang belum beruntung ya…..kok le sa’ake mbak…-

    1. Beliung

        • alat batu yang paling menonjol pada masa bercocok tanam

        • bentuk: umumnya memanjang dengan penampang lintang persegi, kecuali bagian pangkainya.

        • Bentuk tajaman miring (seperti pahat sekarang)

        • ukuran bermacam macarn tergantung fungsinya

        • fariasinya: belincung, kapak, beliung tangga, beliung biola, dll.

  1. (KE-)SENI(-AN)

MASA BERCOCOK TANAM MENETAP)

  1. Lukis (sekali lagi maaf tak ada penayangan gambar)

  • cap tangan (Leang PattaE Sulawesi Selatan)

  • babi rusa meloncat dengan panah di bagian jantung

  • Lukisan di dinding karang P. Seram: burung, perahu, orang berjongkok (dominasi warna merah dan putih)

  • Pendapat J. Roeder: lukisan merah yang tertua à hitam à putih.

  • Fungsi: Magis, estetika, dan obsesi Magis: merah à kekuatan pelindung dari roh jahat. Cap tangan à adat berkabung. Kesuburan, Inisiasi, penghormatan nenek moyang

  • Perahu: kendaraan roh untuk perjalanan menuju alam baka.

  1. Gerabah (Ma….af…-dah tau maksudnya khan-)

  • belum menggunakan roda putaran dan tatap batu   dikerjakan dengan tangan   fragmen: bibir polos   jenis: periuk, cawan, cawan berkaki (padupaan)   teknik: sambungan   hiasan: gores garis pendek pendek

  • Fungsi: alat tukar, asesoris, dan bekal kubur

  1. Alat pemukul kulit Kayu: pembuatan pakaian –no images again-

  2. PERHIASAN: KALUNG –he…33x ndak ada lagi, lho jangan salahin aq salahin printernya duong-

  3. PERHIASAN: CINCIN – alah sama deh-

  1. KEPERCAYAAN

  • KEPERCAYAAN

  • “Agama” bagi suku bangsa di Indonesia sering disebut dengan istilah: “kepercayaan asli”, “agama suku”, atau “religi”

  • Latar Belakang:

  1. Kesadaran adanya jiwa yg abstrak à transformasi dalam fikiran manusia: mahluk (roh) halus à Objek pemujaan.

  2. Getaran jiwa/kagum terhadap hal yang dianggap luar biasa à kesadaran adanya kekuatan di luar dunianya (adikodrati) yang tidak dapat dipahami oleh akal mereka.

  • Kesadaran adanya roh dan kekuatan adikodrati melahirkan keyakinan bahwa roh dan kekuatan adikodrati mempunyai sifat mendua: jahat dan baik à konsep dewa. Koneksitasnya melalui media RITUAL.

  • Dari keyakinan-keyakina iti melahirkan beberapa kepercayaan: dinamisme, Animisme, totemisme, dll

  • RITUAL TERLIHAT DALAM BUDAYA MEGALHITICUM

  1. Menhir

Tugu batu yang didirikan untuk upacara pemujaan roh nenek moyang.

  • Ditemukan: Flores, Timor, Bali, Sulawesi Tengah, Sumatra Selatan, DIY, dan Kalimantan

  1. Punden Berundak

  • piramide berteras atau bangunan batu yang bertingkat untuk pemujaan. (Banten, Jawa

Timur, Sumatra Selatan)

  1. Dolmen

  • papan batu yang disangga 4 buah batu untuk pemujaan, tempat duduk kepala suku untuk memperoleh kekuatan magis, kesuburan. (P. Samosir, Sumatra Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Timur).

  1. Sarkofagus

  • peti mati dari batu terdiri dari wadah dan tutup. Penghormatan terhadap roh. (P. Samosir, Sumatra Barat, Timor, Bali, clan Kalimantan Timur)

  1. Kelamba

  • peti batu tetapi untuk menempatkan mayat dengan posisi terlipat atau jongkok. (Sulawesi Tengah).

  • SENI DAN TEKNOLOGI MASA PERUNDAGIAN

  • Pusat Asia: Dongson (Vietnam) kurang lebih 3000 2000SM.

  • Indonesia: emas dan perunggu (tembaga+timah hitam+timah Putih): besi Perunggu: jawa gongso, Melayu gangsa.

  • Teknik pembuatan alat logam:

a. tempa

b. a cire perdue (cetakan lilin) sekali digunakan

c. bi valve (setangkup), model tanah liat atau besi, masal.

  • Nekara (genderang perunggu)
    Di Indonesia 3 model: tipe Pejeng, Heger 1, dan Heger IV.o

  • a. T. pejeng disimpan di pure Penataransasih, dianggap sebagai roda bulan yang jatuh ke bumi pada saat terang bulan. Jenis yang kecil: moko

  • b. T. Heger 1. (F. Heger, “Alte Bronzepauken aus Ost Asien”,

1891). Bentuk kompak dan proporsi seimbang (Sumatra,

Selayar, Sumbawa, dan Irian)

  • c. T. Heger IV bentuknya genclut (Banten clan Jawa Tengah)

Komposisi: bidang pukul, bagian bahu, bagian tengah, Bagian bawah

  • Pola hias: geometris, animal, vegetal, manusia.

  • Fungsi: Pemujaan, alat perang, dan memanggil hujan

  • Kapak Perunggu

  • Berdasarkan R.P. Soejono, “The Distribution of Types of Bronze Axes in Indonesia” (1971):

a. Tipe S I (tipe umum atau tipe dasar)

b. 11 (ekor burung seriti)

c. III (pahat)

d. IV tembilang)

e. V (bulan sabit)

f. VI Oantung)

g. VII (candrasa)

h. Vill (kapak roti)

  • Bejana Perunggu

  • (bentuk bulat menyerupai kepis) persebaran Sumatra dan Madura.

  • Patung Perunggu

  • Manusia: Riau, Bogor, Lumajang, Palembang.

  • Kerbau: Bogor.

  • Perhiasan, Senjata, dan Benda benda besi

  • gelang dan cincin polos dan motif.

  • tombak (Jawa), Belati (Jawa Timur, Flores), Mata pancing (Gilimanuk)

  • Sebagai bekal kubur jenis: kapak, pisau, sabit, pedang, tombak, dan gelang gelang

  • GERABAH

  1. tekonologi roda putar

  2. ragam dan model sangat kaya

  3. fungsinya tidak dapat digantikan logam

  • Tradisi Penyebaran

a. kompleks Buni (Bekasi)

b. kompleks Gilimanuk (Bali)

c. kompleks Kalumpung (Sulawesi Tengah)

Ciri ciri:

    1. bentu ragam hias sederhana:

  1. garis dan pola tali

  2. fungsi bekal kubur dan keperluan sehari hari

  3. pewarnaan abu abu dan kemerah merahan

    1. Bentuk ragam hias:

    1. pola garis dan penonjolan

    2. fungsi bekal kubur

    3. pewarnaan kekuningan

    1. Bentuk ragam hias geometris dan kulit kerang

      1. fungsi alat tukar

      2. pewarnaan mengarah ke bentuk keramik Cina

Sumber pengaruh

  • a. tradisi Sa huyah kalany (Vietnam clan Philipina)

  • b. Tradisi Bau Melayu

  • Makna Simbolik ragam hias

1. lingkaran matahari dan rozet (ceplok): lambang perputaran nasib manusia clan pemujaan dewa matahari

2. kepala, mata, dan banaspati: lambang penolakan kekuatan gaib dan roh jahat

3. kerbau lambang kendaraan roh suci leluhur

4. ayam jantan, garuda, dan elang: lambang dewa matahari

5. burung merak kendaraan roh

6. burung nuri pembawa cinta dewi asmara

7. kerang lambang kelimpahan

8. teratai (lotus) lambang kesucian

About sejarawan

Sudah tidak kuliah lagi....sekarang dalam masa kebingungan yang sangat amat Twitter: @TanayaYP

14 responses to “sej kebud indonesia”

  1. Tha says :

    tata di Tanaya Yuka

  2. Tha says :

    hoiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
    no comment

  3. xxx says :

    tolong cariin 7 unsur kebudayaan yogyakarta

  4. sejarawan says :

    7 unsur kebudayaan secara universal,khan ada,besok coba saya upload

  5. kucing says :

    7 unsur kebudayaan minangkabau dan palembang lalu jawa

  6. abby says :

    Apa yang dimaksud dengan “Kapak Roti” ?

  7. sejarawan says :

    aku pikir,kagak ada kapak roti?ketika zaman pra-sejarah

  8. abby says :

    Ada “Kapak Roti”.
    Lihat SENI dan TEKNOLOGI MASA PERUNDAGIAN section Kapak Perunggu h.VIII (Kapak Roti). Tetapi tidak ada penjelasan lebih lanjut. Apa saya harus ikut kuliah Pak Machmoed ? Dimana ? Sudah lama bangku belajar saya tinggalkan.

  9. sejarawan says :

    terima kasih coba saya cari itu buku.
    tidak perlu kuliah pak macmoed.daia dooesen UGM

  10. abby says :

    OK, terima kasih banyak.

  11. toto says :

    mana gambarnya oiiii …. tulung, cewekku cari buat bahan sejarah, sorry and thx b4 !!

  12. daniar says :

    sejarah susah amed seh?

  13. Anha says :

    Tolong carikan fungsi2 ttg benda-benda perunggu

Tinggalkan komentar